Aku orangnya mudah marah
Tak peduli sebab besar
Ataupun sebab tak berarti
Yang semuanya pasti jadi
Bila esok mungkin pergi
Biarkan aku sejenak bersimpuh
Memohon ampun-Mu padaku
Biarkan aku kuat dalam hidupku
Sebuah potret tentang aku
Terlihat bahwa akulah pengecut
Yang takut hingga merajut
Masih dalam suasana kekanakan
Aku orangnya terlalu sibuk
Sibuk berimajinasi ke sana-sini
Tak peduli pada badai yang hampiri
Aku tetap saja disini
Serpihan kecil potret cerah
Tentang hidup manusia sederhana
Inginnya memikul semua sendiri
Namun disayangkan tak mampu
Aku ingin tetap berlari
Walau panas terik ini menyengat
Dan hatiku jadi lenyap
Aku masih terus berlari
Kamis, 28 Maret 2013
Kamis, 21 Maret 2013
Batas
Di setiap gunung ada jiwa
Yang kecil yang besar
Banyak melintasi bagian terkecilnya
Dan mati atau hidup pasti
Serpihan kaca pun punya cerita
Yang baik bisa juga
Tidak merubah bagian - bagian
Sampai ada yang dicari
Pada setiap cerita ada batas
Batas untuk hilang memudar
Dan entah di mana kemudian ada
Sampah hanya jadi sampah
Kubilang inilah batas kewajaran
Semuanya hanya untaian kapas
Tak ada yang perlu dibicarakan
Tak ada yang perlu diungkap
Walau perih batin ini
Batas akan selalu ada
Ia memainkan perannya sebagai wasit
Membuang nafsu amarah manusia
Yang kecil yang besar
Banyak melintasi bagian terkecilnya
Dan mati atau hidup pasti
Serpihan kaca pun punya cerita
Yang baik bisa juga
Tidak merubah bagian - bagian
Sampai ada yang dicari
Pada setiap cerita ada batas
Batas untuk hilang memudar
Dan entah di mana kemudian ada
Sampah hanya jadi sampah
Kubilang inilah batas kewajaran
Semuanya hanya untaian kapas
Tak ada yang perlu dibicarakan
Tak ada yang perlu diungkap
Walau perih batin ini
Batas akan selalu ada
Ia memainkan perannya sebagai wasit
Membuang nafsu amarah manusia
Senin, 18 Maret 2013
Sang Pejuang
Siapakah yang mau dikata
Berat memikul peluh di pipi
Kadang kala tak dapat terima
Setiap mata memandang hati
Mentari tetap bersinar terang
Apakah pantas bila sang ayah
Dikata sebagai pahlawan sayang
Walaupun hanya untuk salah
Dan tentara yang ikut berperang
Pun menanti jawaban kepastian
Agar hidup menjadi terang
Mencari arti tentang pahlawan
Sang pejuang oh sang pejuang
Cahayamu masih ada dalam genggaman
Meski mendung perlahan datang
Membahasi setiap ada perjalanan
Mungkin seperti pahlawan luar
Dibayar murah walau terlihat kaya
Terhilangkan jejak bahasa liar
Yang menusuk tubuh sampai jiwa
Padahal kata sang penguasa
Sang pejuang berharga berjasa
Tak terhitung tak terbalas
kulit hangus yang kesebelas
Langganan:
Postingan (Atom)