Sabtu, 16 Februari 2013

Dusta Itu Bukan Benci



Dusta itu bukanlah lantaran benci
Juga bukan karena tidak peduli
Dusta itu penuh emosi dalam diri
Bercampur perih darah luka di hati

Aku benci pada setiap akan datang
Masa yang memberatkan ringan suri
Kau luas samudera tak berbahtera
Dalam jingga tua lautan benua

Hai kaulah maling hati bercampur
Kedua emas biasa dalam tambang
Tembaga di kalimantan sana
Aku tak tahu mengapa aku perduli

Miskin hati kaya kesengsaraan
Culikku meski tak pernah sedikitpun
Bersentuhan antara tubuh dan hati
Berselingan hanya berselingan dan berselingan

Kau dusta tapi bukan berarti benci
Mungkin lebih ke arah peduli
Diriku bimbang karena tak memiliki
Sebuah modal yang patut dibeli