Sabtu, 29 Desember 2012

Hidup Ini Keras



Assalamu'alaikum WR. WB

-->
Salam sejahtera semua, sedikit curhat saja setelah mengunjungi kakek dirumahnya dikawasan Semarang. Namun yang aku mau curhatkan(istilahnya begitu) bukan siapa kakekku bagaimana kehidupannya apa yang bias dipetik darinya. Tapi adalah perjalananku kesana. Kau tahu selama perjalanan aku melihat hal yang menarik. Yah meskipun bukan sebuah peristiwa yang luar biasa atupun mengejutkan dan mungkin malahan terkesan biasa saja, bukan pengalan seperti terlindas mobil, terjun payung atau mengemudikan pesawat. Namun ini lebih kearah perasaan. Kau tahu, selama perjalanan aku melihat banyak sekali orang yang mengais rejeki dijalanan. Dari mulai loper Koran, tukang bangunan(pembangunan jalan), pak polisi lalulintas, pengamen, penjula kaki lima, penjual keliling, sopir bus dan keneknya, satpam, tukang patri, tukang las, dan lain-lain. Bukan aku ingin menceritakan apa pekerjaannya atau apa yang mereka dapatkan tapi ini.

Perjuangan
                Mereka berjuang tak peduli raga mungkin sedang lelah atau sakit. Apalagi ketika ini musim hujan, kau tahu penjual itu rela bergeris-gerimisan tanpa mungkin yang aku fikirkan mereka akan berkir tidak peduli akan diri mereka yang mungkin akan sakit. Dan walau kelihatan ada yang sebagian bermuka sangar dan dipandang tidak baik oleh masyarakat sekitar. Tapi yang kunilai adalah perjuangan mereka yang seperti orang tidak memperdulikan lagi rasa lelah, sakit, gelisah. Aku mungkin sedikit tersadarkan. Maklum saja aku suka melihat televise dan kau tahu bahwa televisi yang ada di dalamnya itu pasti orang-orang yang cantik. Orang-orang yang dalam kehidupan nyatanya belum tentu melakukan sama dengan apa yang ia perankan dalam filmnya itu. Yah kau tahu orang-orang jalanan mana perduli dengan urusan bedak, kosmetik atau sejenis barang demikian itu. Dan kalau dibilang memahasi semua tentang mereka. Jelaslah tidak. Aku hanya sanggup membayangkan, walau hanya sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar